Teknologi Modern untuk Menjaga Kebersihan Produksi

Spread the love

Industri modern menuntut kebersihan produksi secara mutlak, baik industri elektronik, makanan dan minuman, farmasi hingga rumah sakit. Semuanya bergantung pada standar kebersihan tinggi. Hal ini berguna untuk menjamin kualitas dan keamanan produk. Untuk mewujudkannya, teknologi berperan penting untuk meningkatkan lingkungan produksi yang bersih dan terkendali.

Mengapa Kebersihan Produksi Penting?

Dalam proses produksi, kebersihan produk bukan hanya berdampak pada kualitas dari produk, melainkan juga keselamatan konsumen dan keberlangsungan usaha. Kontaminasi silang, mikroorganisme, partikel mikroskopik, dan sebagainya bisa merusak bahan baku dan menurunkan efisiensi proses produksi. Parahnya bisa mengakibatkan risiko kesehatan.

Tidak heran kalau ada standar yang ditetapkan untuk industri. Misalnya Good Manufacturing Practices (GMP) atau ISO 14644. Teknologi hadir sebagai solusi untuk mencegah potensi kontaminasi dan menjaga lingkungan steril.

Teknologi Penunjang Kebersihan Produksi

Untuk memenuhi standar kebersihan produksi, dibutuhkan teknologi mumpuni dan ada beberapa jenis teknologi yang bisa Anda gunakan seperti berikut ini.

Cleanroom System

Cleanroom merupakan ruangan yang memiliki kontrol kebersihan. Ruangan ini sudah dirancang khusus untuk meminimalisir kontaminasi, partikel debu atau bakteri masuk. Beberapa jenis industri yang memanfaatkan cleanroom diantaranya rumah sakit, farmasi, laboratorium, dan elektronik.

Pembuatan cleanroom menggunakan material khusus, filtrasi udara, sistem ventilasi, dan kontrol tekanan udara. Keseluruhan aspek ini sudah diatur agar jumlah partikel di udara tetap berada di bawah ambang batas.

HVAC dan Filtrasi Udara HEPA

HVAC (Heating, Ventilation, and Air Conditioning) yang sudah dilengkapi dengan filter HEPA, mampu menyaring 99,97 persen partikel berukuran 0,3 mikron. Sistem ini membantu menjaga sirkulasi udara tetap bersih, menekan pertumbuhan mikroorganisme, serta mengontrol suhu dan kelembaban. Penggunaan sistem ini sudah memenuhi standar kebersihan produksi.

Monitoring Lingkungan Otomatis

Monitoring lingkungan otomatis merupakan sistem yang memanfaatkan teknologi, seperti perangkat terhubung dan sensor. Fungsinya untuk memantau kondisi lingkungan secara real time. Pemantauan ini mencakup suhu, tekanan udara, kelembaban hingga jumlah partikel di dalam ruangan. Nantinya data-data ini bisa dikaji untuk pengambilan keputusan cepat ketika ada deviasi standar kebersihan.

Lihat juga : Cara Kerja Cleanroom di Industri Manufaktur

Sterilisasi Otomatis

Sterilisasi otomatis merupakan sistem dengan perangkat otomatis, yang berfungsi mensterilkan peralatan, ruangan, media, dan sebagainya. Sehingga bisa terbebas dari mikroorganisme berbahaya seperti virus, jamur, bakteri, dan spora.

Ada berbagai metode sterilisasi otomatis dan terjadwal secara berkala. Misalnya sterilisasi panas kering (oven), sterilisasi uap (autoklaf) hingga sterilisasi dengan teknologi seperti ultrasonik, plasma dingin, dan sinar UV. Biasanya sistem semacam ini sudah melalui kontrol komputer, fitur keamanan, dan sensor.

Tantangan Menjaga Kebersihan Produksi

Di samping kecanggihan dan otomatisasi teknologi, ada tantangan yang mesti dihadapi. Berikut ini beberapa tantangan penggunaan teknologi untuk menjaga kebersihan produksi.

Ketergantungan pada Kedisiplinan Manusia

Meskipun teknologi sudah canggih, bukan berarti manusia abai. Penggunaan teknologi harus diimbangi dengan kedisiplinan dan kesadaran manusia. Katakanlah ada staf yang tidak mengikuti protokol kebersihan ataupun APD dengan benar. Ini bisa berujung pada kontaminasi meski sudah menggunakan teknologi canggih sekali pun.

Human Error

Meski tampak sepele, faktor human error paling sering terjadi. Dari hal kecil bisa berdampak besar pada keseluruhan sistem. Misalnya lupa mencuci tangan, menyentuh area steril saat tangan kotor, membuka pintu cleanroom tanpa prosedur yang benar, dan sebagainya.

Hal-hal remeh dan kecil seperti di atas masih sering ditemukan. Padahal ini bisa mengakibatkan kerusakan besar terhadap kualitas produk, terutama bidang makanan, farmasi, dan rumah sakit.

Minimnya Pelatihan Rutin

Minimnya pelatihan rutin, karyawan bisa saja kehilangan pemahaman akan SOP (Standard Operating Procedure) yang terbaru. Padahal SOP ini harus selalu diperbaharui menyesuaikan perkembangan terkini. Misalnya perubahan teknologi, alat maupun regulasi industri. Pelatihan rutin sangat penting untuk menjaga konsistensi dan kesiapan tenaga kerja.

Investasi Teknologi Mahal

Investasi awal untuk membeli teknologi dalam menjaga kebersihan tidaklah murah. Misalnya cleanroom, sensor otomatis, HEPA filter, dan sistem monitoring lingkungan otomatis, butuh investasi awal cukup besar. Ini sering menjadi pertimbangan utama bagi perusahaan kecil atau menengah. Sehingga mereka cenderung menunda penggunaan teknologi kebersihan produksi ini.

ROI (Return on Investment) Jangka Pendek

Cukup banyak pelaku industri yang enggan mengeluarkan dana besar untuk teknologi kebersihan. Ini dikarenakan ROI tidak langsung bisa terlihat dalam jangka pendek. Padahal, kerugian akibat produk gagal, pencemaran hingga recall produk jauh lebih besar daripada biaya investasi teknologi itu sendiri.

Jadi, menjaga kebersihan produksi bukan sekadar bersih secara visual saja, melainkan ada pengendalian partikel mikroskopik dan mikroorganisme yang berpotensi mengganggu kualitas dan keamanan produk. Teknologi seperti sistem filtrasi udara, cleanroom, dan sebagainya menjadi solusi utama untuk menghadapi tantangan ini. Bahkan bisa menjadi investasi jangka panjang dalam menjamin efisiensi, keamanan, dan kualitas dari industri Anda.