Dalam industri manufaktur maupun kesehatan, sistem ventilasi memegang peran krusial untuk menjaga kualitas lingkungan kerja. Bukan hanya soal aliran udara, tetapi juga kontrol suhu, tekanan udara, kelembaban hingga filtrasi partikel berbahaya. Tanpa adanya sistem ventilasi mumpuni, risiko kerusakan produk, kontaminasi silang hingga ancaman kesehatan bisa meningkat.
Fungsi Ventilasi dalam Ruang Produksi
Pada dasarnya, ventilasi berfungsi sebagai sistem sirkulasi udara. Namun, dalam konteks industri harus menjaga lingkungan tetap bersih dan stabil. Berikut ini fungsi ventilasi dalam ruang produksi.
Mengganti Udara Kotor dengan Udara Bersih
Ketika industri melakukan proses produksi, biasanya ada gas, partikel, dan debu sebagai sisa hasil produksi. Sisa-sisa ini berpotensi membahayakan apabila tidak segera dikeluarkan. Idealnya, ventilasi berguna untuk menggantikannya secara terus menerus dengan udara yang segar.
Kontrol Suhu dan Kelembapan
Kualitas udara yang terlalu panas atau lembap tidak baik dalam ruang produksi. Ini berpotensi merusak mesin, bahan baku hingga hasil produksi akhir. Salah-salah, cost yang dikeluarkan akan menjadi lebih besar jika tidak memperhatikan sistem ventilasi.
Meminimalisir Risiko Kontaminasi Silang
Risiko kontaminasi silang bisa terjadi apabila sistem ventilasi tidak mumpuni. Semestinya tekanan udara harus tepat dan aliran udaranya satu arah. Ini dapat meminimalisir risiko penyebaran mikroorganisme antar area produksi.
Bagaimana Sistem Ventilasi yang Ideal?
Perlu diperhatikan kalau sistem ventilasi tidak dapat disamaratakan untuk berbagai industri. Namun, ada beberapa elemen penting yang bisa menjadikannya indikator sistem yang ideal.
HEPA (High Efficiency Particulate Air) Filter
HEPA filter menjadi komponen wajib dalam cleanroom atau ruang produksi standar tinggi. Keberadaannya bisa menyaring partikel berukuran lebih dari 0,3 mikron sampai dengan 99,97 persen. Sangat cocok untuk menjaga ruang produksi tetap terjaga kebersihan dan sterilisasinya.
Tekanan Positif dan Negatif
Tekanan positif bisa menjaga udara bersih tetap ada di dalam ruangan. Selain itu, mampu mencegah udara dari luar masuk ke dalam. Sangat cocok diimplementasikan dalam cleanroom dan ruang operasi. Sementara tekanan negatif mampu mencegah kontaminasi dari luar ruangan. Biasanya digunakan untuk ruang isolasi maupun laboratorium.
Air Changes per Hour (ACH)
ACH merupakan pergantian udara per jam. Dengan kata lain, ukuran yang menunjukkan jumlah volume udara di dalam suatu ruangan digantikan udara baru. Baik itu udara yang sudah disaring maupun udara segar dari luar.
Biasanya ruang produksi standar membutuhkan 20-40 ACH. Sementara cleanroom bisa mencapai 100 ACH tergantung dari klasifikasinya.
Lihat juga : Panduan Dasar Penerapan Manufaktur Cleanroom MOT
Tantangan Implementasi Sistem Ventilasi Ideal
Sistem ventilasi ideal memiliki beragam manfaat dan penting untuk sterilisasi industri. Namun belum semua pabrik maupun fasilitas kesehatan menerapkan sistem ini. Ada beberapa kendala dan tantangan yang biasanya dihadapi seperti berikut ini.
Biaya Investasi Awal Tinggi
Membangun sistem HVAC (Heating, Ventilation, and Air Conditioning) yang dilengkapi dengan HEPA filter dan sensor otomatis membutuhkan anggaran besar di awal. Anggaran inilah yang sering kali dihadapi industri atau fasilitas kesehatan. Sehingga sering kali mengesampingkannya. Padahal nilai investasi jangka panjangnya lebih baik daripada mengalami permasalahan akibat kontaminasi.
Kesalahan Desain Ventilasi
Untuk menghemat anggaran, masih banyak industri atau fasilitas kesehatan asal memilih vendor pemasangan sistem ventilasi. Padahal dalam proses pemasangan ini butuh tenaga ahli yang mampu mendesain alur udara. Salah-salah justru mengakibatkan area stagnan ataupun turbulensi udara.
Minimnya Perawatan Berkala
Meskipun sudah memasang sistem ventilasi mumpuni, jika perawatannya tidak rutin bisa menimbulkan permasalahan. Misalnya filter yang tidak diganti tepat waktu. Ini bisa menjadi sumber kontaminasi yang baru. Sebab, sistem ventilasi juga membutuhkan audit teknis secara berkala.
Cleanroom MOT Menjadi Standar Tertinggi Ventilasi Ruang Produksi
Cleanroom MOT menjadi contoh penerapan sistem ventilasi ideal yang sudah berstandar internasional. Biasanya digunakan untuk fasilitas produksi farmasi atau elektronik hingga ruang operasi rumah sakit. Fasilitas tersebut menuntut tingkat sterilisasi yang tinggi.
Di dalam cleanroom MOT, sistem ventilasi memungkinkan adanya airflow laminar sehingga udara bergerak lurus dari atas ke bawah. Ini dapat menghindari turbulensi dan menjaga partikel jatuh langsung ke lantai tanpa penyebaran.
Selain itu, ada tekanan positif tertutup untuk mencegah masuknya partikel luar ke dalam ruang MOT. Bahkan pintu sudah menggunakan sistem interlock dan sensor tekanan sehingga pintu tidak dapat dibuka secara bersamaan dan ada sistem alarm ketika tekanan udara tidak lagi sesuai. Semua parameter ventilasi benar-benar dipantau melalui sistem kontrol digital untuk memastikan ruangan tetap dalam standar ISO.
Jadi, sistem ventilasi ideal bukan hanya fasilitas tambahan melainkan komponen penting untuk menjaga kualitas produk, keselamatan pengguna, dan kredibilitas industri. Dalam dunia industri modern dan kesehatan, standar ventilasi cleanroom MOT menjadi acuan. Hal ini untuk memastikan tiap proses yang berlangsung ada dalam kondisi lingkungan yang terkendali.